AKU ADALAH DIRIKU SENDIRI
Nama saya Puri Yuntami , nama panggilan saya Puri. Ayah saya
bernama Sukandar dan ibu saya bernama Umi Puji Wati. Saya anak kedua dari dua bersaudara,
dan saya adalah anak perempuan satu-satunya. Saat ini saya tinggal di kabupaten
banjarnegara, tepatnya di Kasilib Rt 02 Rw 01 wanadadi. Saya lahir di
Banjarnegara,16 juni 1997
Tahun 2001, saya
mulai memasuki bangku sekolah dasar. Saat itu saya bersekolah di SDN 3 Kasilib,
selama enam tahun saya belajar disekolah itu. Banyak pengalaman yang terkenang
selama enam tahun itu.
Setelah itu saya melanjutkan kejenjang pendidikan yang lebih
tinggi di SMPN 1 Wanadadi, selama tiga tahun saya berangkat sekolah ketempat tersebut.
Saat itu saya memang merasa lelah dan berat dalam mencari ilmu, namun saat itu
pula saya sadar, betapa nikmatnya hidup yang diberikan Tuhan saya, yaitu Allah
swt., kepada saya. Sebab saya tahu diluar sana masih banyak anak-anak yang
bahkan merasakan bangku sekolah dasarpun tidak, apalagi melanjutkan kejenjang yang
lebih tinggi seperti saya.
Cita-cita berawal dari mimpi
Ketika saya duduk dibangku kelas X, saya mendapat sebuah
pertanyaan yang sebenarnya sering saya dengar dan sering pula saya jawab, namun
tak pernah memikirkannya lebih jauh lagi. Pertanyaannya sederhana, tetapi tetap
saja membuat saya berpikir 1000 kali lagi untuk menjawabnya, pertanyaan itu
adalah: cita-cita kamu mau jadi apa?
Saya ingat, pertanyaan tadi sebenarnya sudah terlontar sejak
saya masih kanak-kanak dan saat itu pula saya sudah bisa menjawabnya. Bedanya
dengan sekarang, saya menjawab pertanyaan tersebut dengan sebuah keyakinan atas
dasar pemikiran saya sendiri.
Dulu, saya menjawabnya asal. Hari ini saya jawab ingin
menjadi dokter, besok saya jawab ingin
menjadi guru, esoknya lagi saya menjawab menjadi penata busana, esoknya lagi
saya jawab ingin menjadi arsitektur, begitulah seterusnya.
Setelah itu, sayapun lebih berhati-hati dalam menentukan
cita-cita juga mencari jati diri saya. Alhamdulillah, sayapun kini
menemukannya.
Saya ingin menjadi kuliah masuk jurusan Kesehatan Masyarakat
Mengapa? Hal tersebut sebenarnya berkaitan dengan
kemasyarakatan jadi kita bisa bisa mengenal lebih dalam tentang kehidupan
masyarakat dan kesehetan masyakarat itu sendiri. Dan mengajarkan gaya hidup
yang sehat dan bersih kepada masyarakat yang belum mengenal lebih dalam lagi.
Jelang kenaikkan kelas, sebelumnya saya harus menentukkan
jurusan mana yang saya pilih. IPA, IPS atau Bahasa? Sayangnya disekolah saya
belum ada jurusan Bahasa. Akhirnya tanpa memilih, sayapun ditempatkan dikelas
IPA.
Jadi? Mengapa saya
mengambil langkah nekad untuk tetap bertahan di IPA ini? Saat ini saya tahu
jawabannya. Itu karena jalanNya.
Pemikiran saya akan ‘salah jurusan’ langsung sirna. Saya
yakin, apabila Allah swt. telah memilihkan jalan untuk saya, maka itulah jalan
yang benar, saya juga menjadi yakin, bahwa saya bisa dijurusan IPA, karena saya
ingat sebuah petuah. “Tuhan tidak akan memberikan cobaan yang diluar kemampuan
hambaNya untuk menyelesaikan cobaan tersebut.” Ya kan?! Selain dari itu sayapun
percaya pada guru-guru saya yang memilihkan jurusan IPA, karena mereka
menempatkan saya di IPA pastinya dengan sebuah alasan, dan mungkin
(mudah-mudahan) itu karena mereka percaya bahwa saya bisa dijurusan ini. Amin..
Pendaftran-pendaftran
perguruan tinggi negri sudah mulai di buka mulai dari jalur SNMPTN,SBMPTN
maupun SPMB UM sendiri. Saya pun meminta pendapat kepada kedua orang tua saya.
Orang tua saya tidak keberatan saya kuliah ambil apa dan dimana saja. Dan
SNMPTN tidak lolos lanjut daftar ke SBMPTN di Unsoed mengambil jurusan Ilmu
Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat sama masih tidak lolos. Sebelum mengikuti
UM Unsoed saya juga mendaftar di Unniversitas lain mengikuti tes dan
pengumumannya adalah sehari setelah tes UM Unsoed. Rasanya tidak karuan sekali
mau nunggu tapi takut gak lolos tapi kedua orang tua tetap memberikan semangat
agar aku tetap percaya kalo pasti yang di tempuh dengan jalan yang tidak mudah
pasti akan berakhir indah kok. Saya putuskan buat ikut juga SPMB UM Unsoed juga
dengan mengambil jurusan pertama Kesehatan Masyarakat. Memang restu orang tua
itu adalah kunci jawaban dari semuanya. Awal orang tua kasih saran di Unsoed
saja tapi aku masih berusaha mencari yang laindan akhirnya saya menurut dengan
apa yang mereka katakan. Alhamdulillah berbuah hasil yang sangat memuaskan bisa
menjadi salah satu Mahasiswi Unsoed Kesehatan Masyakarat. Suatu kebanggaan buat
saya .
Mereka yang kusayangi
Harapan saya tak akan terkabul tanpa restu dari orang-orang
yang saya sayangi, yang utama adalah kedua orangtua saya, lalu saudara, guru
dan sahabat-sahabat saya yang senantiasa berbagi cerita dengan saya. Dan yang
utama dari yang utama adalah Allah swt. tanpaNya aku lemah, tanpaNya aku sesat,
tanpaNya aku bukan siapa-siapa.
Terimakasih yang tak terhingga untuk Allah swt. dan kedua
orangtua saya. Terimakasih yang sebanyak-banyaknya untuk orang-orang yang
selalu mendukung saya. Terimakasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar